Minggu, 06 Juni 2010

INTERNET

Sejarah Internet Indonesia

Wikibook Sejarah Internet Indonesia berusaha mendokumentasikan berbagai kejadian penting dalam perjuangan Internet di Indonesia. Perjalanan Internet Indonesia sangat bertumpu dengan orang yang suka dan hobby teknologi informasi / komputer; sangat erat kaitannya dengan proses pendidikan dan pengenalan open source pada masyarakat Indonesia.
Sebagian materi awal Wikibook Sejarah Internet Indonesia di ambil dari hasil proyek penelitian Social Construction of Technology Research Group (SCoT) yang dilakukan oleh Dr. Joshua Barker dan Dr. Merlyna Lim yang dipublish online melalui melalui situs https://internetindonesia.wikispaces.com.
Terima kasih Dr. Joshua Barker atas kesediaan men-share hasil penelitiannya. Wikibook Sejarah Internet Indonesia awalnya di tulis di http://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia. Awal Agustus 2006, pengurus Wikibooks menyatakan bahwa buku Sejarah Internet Indonesia tidak sesuai dengan Wikibooks, oleh karenanya diungsikan ke situs wikihost.org http://wikihost.org/wikis/indonesiainternet.
Juli 2007, ujicoba Wiki di komunitas Speedy di lakukan. SpeedyWiki terinstalasi pada 17:01, 2 July 2007 oleh rekan Srilokopolo dari Telkom Multimedia dengan Main Page MediaWiki default. Naskah-naskah Sejarah Internet Indonesia di porting ke situs SpeedyWiki bulan Juli 2007. Artikel pertama di SpeedyWiki adalah Sejarah Internet Indonesia:Pra-Sejarah Internet 1970-1993 yang ditulis pada 06:41, 18 July 2007 oleh onnowpurbo. Halaman muka SpeedyWiki baru berubah mirip dengan apa yang kita lihat sekarang pada 06:51, 31 January 2008. Jadi dapat dikatakan "resmi" SpeedyWiki beroperasi adalah pada 06:51, 31 January 2008.
FLOWCHART

1. PENDAHULUAN
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan
programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang
lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya
masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.


2. PEDOMAN-PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWCHART
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada
beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke
kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus
ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong
aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada
flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan
seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2


3. JENIS-JENIS FLOWCHART
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :
§ Flowchart Sistem (System Flowchart)
§ Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
§ Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
§ Flowchart Program (Program Flowchart)
§ Flowchart Proses (Process Flowchart)


3.1. FLOWCHART SISTEM
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau
apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari
urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu
sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses
yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart
sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan
komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer,
misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).


3.2. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.
Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen.
Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan
sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan
laporan diproses, dicatat dan disimpan.


3.3. FLOWCHART SKEMATIK
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan
suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya
menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan
gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang
digunakan dalam sistem.
Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis
sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol
flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari
simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh
seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti
flowchart.
Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang
sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol
yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk
mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya
lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

3.4. FLOWCHART PROGRAM
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem.
Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang
bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya
dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau
prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.
Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan
urutan instruksi dari program komputer.
Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan
urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar 3. berikut ini :


3.5. FLOWCHART PROSES
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial
yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam
suatu prosedur atau sistem.

Simbol Flowchart Proses
Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam
mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam
analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri
alur suatu laporan atau form.


4. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART
Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol
flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.
FLOWCHART

1. PENDAHULUAN
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan
programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang
lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya
masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.


2. PEDOMAN-PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWCHART
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada
beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke
kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan
deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus
ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong
aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada
flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan
percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan
seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 2


3. JENIS-JENIS FLOWCHART
Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :
§ Flowchart Sistem (System Flowchart)
§ Flowchart Paperwork / Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
§ Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
§ Flowchart Program (Program Flowchart)
§ Flowchart Proses (Process Flowchart)


3.1. FLOWCHART SISTEM
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau
apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan
menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.
Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari
urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu
sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses
yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart
sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan
komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer,
misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).


3.2. FLOWCHART PAPERWORK / FLOWCHART DOKUMEN
Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.
Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen.
Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan
sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan
laporan diproses, dicatat dan disimpan.


3.3. FLOWCHART SKEMATIK
Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan
suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya
menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan
gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang
digunakan dalam sistem.
Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis
sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol
flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari
simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh
seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti
flowchart.
Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang
sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol
yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk
mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya
lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

3.4. FLOWCHART PROGRAM
Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem.
Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang
bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya
dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau
prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.
Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan
urutan instruksi dari program komputer.
Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan
urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
Suatu contoh flowchart program dapat dilihat pada Gambar 3. berikut ini :


3.5. FLOWCHART PROSES
Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial
yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam
suatu prosedur atau sistem.

Simbol Flowchart Proses
Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam
mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam
analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri
alur suatu laporan atau form.


4. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART
Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol
flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.

VALE TUDO - anything goes (its all about honor)








VALE TUDO

Vale tudo (Portuguese pronunciation: [ˈvali ˈtudu]; meaning "anything goes") are full-contact unarmed combat events, with a limited number of rules, that became popular in Brazil during the 20th century.Although combatants originally used a variety of different combat styles, Vale tudo, has been considered a combat sport by some observers.

However, this circus term did not enter popular use until 1959-1960, when it was used to describe the style-versus-style bouts featured in a Rio television show called Heróis do Ringue (Ring-Heroes). The matchmakers and hosts of the show included members of the Gracie family, and the participants were all legitimate practitioners of their styles. One night, João Alberto Barreto (later a referee for UFC 1) was competing against a man trained in free fight. Barreto caught his opponent in an armbar. The man refused to tap out. Barreto subsequently broke the man's arm. Consequently, this show was soon replaced by another show, Telecatch, that featured more theatrical contests. Heroes of Telecatch included the Italian Ted Boy Marino.[5]

From 1960 onwards, vale tudo would remain an underground sub-culture, with most of the fights taking place in martial arts dojos or small gymnasiums.[citation needed] The vale tudo sub-culture was mainly based in Rio de Janeiro, but many fights also took place in the northern region, as well as the southern region and the Bahia state, where Capoeira is prevalent. The scene in Rio de Janeiro focused mainly on the intense rivalry between Brazilian jiu-jitsu and Luta Livre, whereas fights in the other regions featured more diverse martial arts competing in the events.

Rorion Gracie of the famous Gracie family would eventually emigrate to the United States and introduced vale tudo to a new market when he founded the UFC in 1993. The enormous success of the UFC created a vale tudo explosion around the world, particularly in Japan, as well as a resurgence and newfound popularity back in Brazil. This would result in the creation of two vale tudo promotions, the WVC and the IVC, which featured prominently in the 1990s and were also televised on Brazilian TV and Pay-Per-View.[citation needed]

Both promotions were based out of the Brazilian financial capital of Sao Paulo and launched the careers of many of today's MMA stars. But after the state of Sao Paulo prohibited vale tudo fights from being a sanctioned sport, both promotions went into decline and have not promoted a show since 2002.[citation needed] With the newer promotions abandoning vale tudo rules in favor of the safer mixed martial arts rules that have gained athletic sanctioning in the United States, vale tudo effectively went back to its underground roots. Vale tudo events are still taking place in great number around Brazil. Due to the violent and bloody nature of vale tudo fights, these underground events sometimes cause controversy in the media.[citation needed]

Critics argue that vale tudo shows should all adopt the much safer mixed martial arts rules that have developed and gained athletic sanctioning in the United States.[citation needed] Supporters of vale tudo counter that the sanctioned mixed martial arts style that developed in the United States is now so vastly different from true vale tudo, that it should be treated as an entirely different sport, just as kickboxing, sanctioned in United States due to its safer rules is considered different from Muay Thai, for example.[citation needed]

Vale tudo uses techniques from many styles including (Brazilian jiu jitsu, muay thai, luta livre, sambo, judo, boxing and wrestling.)

RFT_Team_Picture1

The Renovacao Fight Team is a Luta Livre based school in Rio De Janeiro that is run by highly acclaimed trainer Marcio “Cromado” Barbosa. Cromado is a Shooto veteran and former MMA fighter who has fought legendary names such as Rumina Sato, Dokonjonosuke Mishima, Ryan Bow, and is best known for submitting grappling whiz Caol Uno with a rear-naked choke.

The Renovacao Fight Team (RFT) hosts a stable of aggressive fighters who have a dangerous reputation for enforcing a relentlessly high-paced assault on their opponents, both standing and on the ground. Prominent RFT fighters include Luciano Azevedo (wins over Jose Aldo, Rodrigo Damm, Din Thomas), submission machine Alexandre “Cacareco” Ferreira (wins over Heath Herring and Brandon Lee Hinkle), 7-1 Shooto Brazil star Carlos “Betao” Alberto, Leonardo “Chocolate” Nascimento (finished former UFC’ers Roan Carneiro and Yuki Sasaki), and Luis “Besouro” Dutra Jr. (two wins over UFC fighter Fabricio Camoes).

As the team continues to grow and excel in MMA competition, they have been treated to a brand new training facility by Master Cromado. The following is an introduction to the team, a series of pictures showing the new gym, a video tour of the training center by Cromado himself, and a list of links pertaining to the Renovacao Fight Team.

layout

IMG_5682_modified

IMG_5665_modified

academia_01-12-09_104_modified

Ryan Alexander octavian AKA MBE profile


MBE

profile FB :




Birthday:


http://www.facebook.com/photo.php?pid=1195598&op=1&o=global&view=global&subj=100000736535737&id=1404357252&ref=pf#!/profile.php?id=100000736535737


October 2, 1991

Siblings:Oscar Mc Allister
Ronal John
Herry Susanto
Kristian Cariello Cachi Tjondro
Relationship Status:Single (maybe)

Interested In:Women
Looking For:Friendship
Dating
A Relationship

Hometown:Tangerang
Religious Views:
Katolik

BRAZILIAN JIU-JITSU HISTORY

Approximately 4,000 years ago, a fighting style emerged which did not involve violence or the use of weapons. This style, known as Jiu-Jitsu, is considered to be the oldest martial art and the most perfect form of self-defense. The origin of Jiu-Jitsu can be traced back to India and the Buddhist Monks. It's development was of a scientific nature, in which an individual relied on balance, pressure points, leverage and the center of gravity to execute specific movements in order to defend themselves with minimal effort. During the forthcoming years, Jiu-Jitsu spread throughout Asia and eventually into Japan where it continued to be nurtured. It is from Jiu-Jitsu that many modern martial arts have been born, including what we know today as Brazilian Jiu-Jitsu.

In 1914, Esai Maeda, a Japanese politician, arrived in Brazil to establish a Japanese immigration colony. Esai Maeda, known as Count Koma, was a world renowned Jiu-Jitsu Master. In order to accomplish his mission, Count Koma befriended, Gastao Gracie, a successful businessman who had strong political ties. Gastao assisted Count Koma in obtaining his objectives, and in return of this kindness, Count Koma taught Jiu-Jitsu to Carlos, Gastao's oldest son. Carlos studied Jiu-Jitsu for several years and eventually taught the art to his younger brothers, Oswaldo, Gastao, and George.

At 18 years old, Gastao began teaching Jiu-Jitsu in Rio de Janeiro with his brothers. Helio Gracie, Carlos younger brother, was limited in his ability to participate because of health conditions which weakened his already frail body.

However, Helio observed classes and began to adapt techniques of his own which involved minimal strength. Over time Helio was able to help improve on traditional jiu-jitsu applications to accommodate individuals of a smaller, weaker stature. By focusing on superior technique, he was able to reduce a fighters reliance on strength. This began the tradition of Gracie Jiu-Jitsu which has evolved continuously throughout the years. In the early 1990's, Brazilian Jiu-Jitsu was first introduced to the American public through the Ultimate Fighting Championships where Royce Gracie, Helio Gracie's son, defeated numerous opponents with his superb application of the Gracie style.



Helio Gracie modified Jiu-do
into Brazilian Jiu-Jitsu